Pengetahuan yang Tersembunyi


Di dunia paralel, Haruto dan Silvia terus bergerak menyusuri kota yang hancur akibat bentrokan antara dimensi waktu. Mereka mendapati dirinya berada di tengah kekacauan yang sangat berbeda dari dunia yang mereka kenal. Meskipun suasana penuh dengan pertarungan, ada sesuatu yang lebih besar yang terus mengganggu pikiran Haruto—sesuatu yang mulai terungkap.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah kuil kuno yang tersembunyi di ujung kota. Pintu masuknya dijaga oleh arca-arca besar yang mencerminkan berbagai simbol ruang-waktu yang tidak dikenal. Ada sesuatu yang menarik perhatian Haruto di sini—sebuah aura yang sangat familiar.

“Haruto, ada apa dengan tempat ini?” tanya Silvia, suaranya serak, tidak bisa menutupi rasa cemasnya.

Haruto berdiri di depan pintu kuil, matanya terfokus pada ukiran-ukiran di dinding yang menggambarkan aliran waktu dan energi yang sangat kuat. Beberapa gambar tampak memperlihatkan sosok yang sangat mirip dengan dirinya—seorang pria yang dikelilingi oleh lingkaran energi yang menyerupai Lingkaran Waktu.

“Ini… tempat yang tidak biasa,” kata Haruto, hampir berbisik. “Kuil ini menyimpan rahasia tentang asal-usulku. Mungkin inilah tempat jawaban yang kita cari.”

Mereka melangkah lebih jauh ke dalam kuil, melewati lorong-lorong yang penuh dengan simbol kuno dan energi yang tampak terhubung dengan Dunia Paralel Waktu. Setelah beberapa waktu berjalan, mereka akhirnya tiba di ruang utama, sebuah ruang besar dengan altar yang terbuat dari batu berukir. Di tengah ruang tersebut terdapat sebuah patung besar yang menggambarkan seorang pria berdiri dengan tangan terangkat, dikelilingi oleh lingkaran energi yang berputar.

Haruto mendekat, dan saat matanya memandang patung itu, jantungnya berdebar kencang. Tiba-tiba, sebuah suara bergema di dalam kepala Haruto, suara yang ia kenal, meskipun tidak pernah mendengarnya sebelumnya.

“Haruto… Kamu telah sampai.”

Haruto terkejut, melihat sekeliling untuk mencari sumber suara itu. “Siapa itu?” tanyanya dengan suara bergetar.

“Aku adalah Entitas Waktu. Aku adalah konsep yang mengendalikan aliran waktu. Dan kamu, Haruto, bukanlah manusia biasa.”

Silvia yang berada di samping Haruto, merasa bingung dan takut. “Apa maksudnya?”

Haruto menatap patung itu dengan tatapan penuh kebingungan. “Apa yang sedang terjadi?”

Terminologi:

  • Entitas Waktu: Sebuah entitas yang merupakan bagian dari kekuatan primordial yang mengendalikan aliran waktu dan ruang. Entitas ini tidak memiliki bentuk fisik, tetapi eksistensinya menghubungkan segala hal yang berkaitan dengan waktu, takdir, dan konsep-konsep temporal lainnya.

  • Konsep Waktu: Konsep metafisik yang mencakup seluruh alam semesta dalam dimensi waktu. Konsep ini lebih besar dari individu mana pun dan bisa mencakup perubahan takdir, peristiwa yang akan datang, serta kekuatan yang mengatur kelangsungan waktu.

Suara itu kembali bergema, kali ini lebih jelas. “Haruto, kamu lahir bukan karena kehendak orang tua. Kamu dilahirkan dari Konsep Waktu itu sendiri—sebuah entitas yang menjaga keseimbangan aliran waktu di dunia ini.”

Haruto terkejut. “Aku… lahir dari Konsep Waktu?” ia hampir tidak bisa mempercayainya.

Suara itu menjelaskan lebih lanjut, “Ya, kamu adalah hasil dari perpaduan antara ruang, waktu, dan takdir. Dalam dirimu terdapat kekuatan yang bisa mengubah, memanipulasi, dan bahkan menghentikan aliran waktu itu sendiri. Itulah sebabnya kamu bisa mengakses kekuatan seperti Lingkaran Waktu dan Pedang Waktu.”

Haruto merasa seolah-olah dunia berputar. Semua yang ia ketahui tentang dirinya tiba-tiba mulai terungkap—keanehan dalam dirinya, kemampuan luar biasa yang selalu ia rasakan, dan keterikatan yang tak terelakkan dengan Titik Nol dan Dunia Paralel Waktu.

“Tapi kenapa?” Haruto bertanya, merasa bingung. “Kenapa aku diciptakan seperti ini? Apa tujuanku?”

Terminologi:

  • Titik Nol: Sebuah titik dalam ruang-waktu di mana aliran waktu tidak lagi linear dan seluruh takdir bisa dihancurkan atau diciptakan kembali. Tempat ini sangat penting, dan hanya mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang waktu yang dapat mengaksesnya. Titik Nol berfungsi sebagai penghubung antara dimensi waktu yang berbeda, dan siapa pun yang menguasainya bisa mengubah sejarah.

“Kamu adalah Kunci Waktu, Haruto.” suara itu bergema lagi. “Kamu dilahirkan untuk menjaga keseimbangan dunia. Namun, ada kekuatan gelap yang berusaha memanfaatkan kekuatan yang ada dalam dirimu—seperti Erebus, yang ingin mengendalikan Titik Nol untuk merubah takdir.”

Haruto merasakan beratnya pernyataan itu. “Tapi bagaimana aku bisa menghentikan Erebus? Aku… aku bahkan belum sepenuhnya mengerti tentang kekuatanku.”

“Kekuatanmu ada dalam dirimu, Haruto. Kamu hanya perlu menerima takdirmu. Pedang Waktu dan Lingkaran Waktu adalah bagian dari dirimu. Mereka adalah instrumen yang membantumu memahami dan mengontrol waktu. Tapi yang paling penting, kamu harus belajar untuk memanfaatkan kekuatan Konsep Waktu yang ada dalam dirimu.”

Haruto memejamkan mata, mencoba menyerap kata-kata yang terdengar begitu asing namun sangat familiar. Dia adalah Kunci Waktu. Segala sesuatu yang ia alami—pertarungan dengan Erebus, perjalanannya ke dunia paralel—semuanya adalah bagian dari takdir yang lebih besar. Semua itu membawanya pada satu tujuan: mengendalikan waktu itu sendiri.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Haruto dengan suara yang lebih tenang, namun penuh tekad.

“Kamu harus melangkah lebih jauh, Haruto. Masuki dunia waktu yang lebih dalam, temui mereka yang memahami kekuatanmu. Carilah Titik Nol, dan hancurkan ambisi Erebus sebelum ia berhasil mengubah takdir seluruh alam semesta.”

Haruto merasakan sebuah dorongan kuat untuk melangkah maju. “Aku akan melakukannya. Aku akan menghentikan Erebus.”


Terminologi:

  • Titik Nol: Sebuah titik penting dalam aliran waktu, di mana perubahan besar dan tak terduga bisa terjadi. Siapa pun yang menguasai Titik Nol bisa mengendalikan seluruh aliran waktu dan, dengan demikian, mengubah seluruh dunia.


Silvia, yang diam di samping Haruto, merasakan perubahan besar dalam diri teman dekatnya. “Haruto, kamu… kamu tahu apa yang harus dilakukan, kan?”

Haruto menatap Silvia dengan tatapan yang penuh tekad. “Aku tahu. Aku tidak bisa ragu lagi. Semua ini adalah bagian dari takdirku. Aku akan melangkah ke dalam dunia waktu yang lebih dalam, dan aku akan menghentikan Erebus.”

Dengan itu, Haruto dan Silvia berbalik, siap untuk melanjutkan perjalanan mereka—untuk melawan Erebus, untuk mengungkap lebih banyak rahasia dunia paralel, dan untuk mencegah kehancuran yang lebih besar. Takdir yang telah mengikat mereka kini lebih jelas dari sebelumnya.

Namun, di belakang mereka, sebuah bayangan gelap mulai bergerak, menyusuri jejak mereka.

You may also like: