Pagi hari di kota itu tetap berjalan seperti biasa, meskipun bagi Haruto, semuanya terasa semakin berat. Ia tidak bisa melupakan kata-kata Erebus yang terus terngiang di benaknya. Titik Nol. Kunci Waktu. Semua ini terasa seperti bagian dari teka-teki yang terlalu besar untuk dipahami dalam waktu singkat.
Namun, di balik semua kebingungannya, ada satu hal yang jelas—Silvia. Gadis itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, dan Haruto merasa sulit untuk membuka dirinya sepenuhnya kepada Silvia. Tapi, entah bagaimana, ia tahu bahwa ia harus melibatkan Silvia dalam perjalanan ini. Karena tak lama lagi, waktu yang mereka kenal akan berubah selamanya.
Di ruang kelas, Silvia duduk di samping Haruto, mencoba mencari jawaban dari perubahan sikapnya yang begitu mendalam. Dia merasakan ada sesuatu yang disembunyikan, meski Haruto berusaha sekeras mungkin untuk terlihat biasa. Beberapa kali, ia mencoba membuka percakapan, tetapi Haruto hanya memberikan jawaban singkat.
“Haruto, ada yang kau sembunyikan, kan?” tanya Silvia pelan, dengan wajah serius.
Haruto menatapnya sejenak. Ada keraguan dalam hatinya, tetapi ia tahu bahwa Silvia tidak akan pergi begitu saja. Mereka telah saling mengenal terlalu lama untuk membohonginya.
“Ada sesuatu yang terjadi di luar kendali kita,” kata Haruto akhirnya, mencoba menyusun kata-kata. “Sesuatu yang lebih besar dari yang kita tahu.”
Silvia menatapnya, semakin bingung. “Seperti apa?”
Haruto menghela napas, lalu menarik sebuah benda kecil dari sakunya—sebuah jam saku yang terlihat biasa saja, namun menyimpan kekuatan yang luar biasa. “Ini… milikku. Ini yang menghubungkanku dengan Zero.”
Terminologi:
-
Jam Saku Waktu: Sebuah artefak magis yang dapat menghubungkan pemiliknya dengan Zero, entitas yang mengatur dan menjaga keseimbangan waktu. Jam ini juga berfungsi sebagai alat untuk menstabilkan dan memanipulasi aliran waktu di sekitar pemiliknya.
Silvia memandangnya dengan heran. “Zero? Apa itu?”
Haruto menggenggam jam itu erat. “Zero bukanlah orang biasa. Ia lebih seperti… penjaga ruang dan waktu. Tanpa Zero, dunia ini bisa hancur. Namun, ada kekuatan lain yang menginginkan kehancuran itu.”
Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari luar kelas, membuat suasana menjadi tegang. Haruto berdiri dengan cepat, matanya tajam menatap ke luar jendela. Ada perubahan di atmosfer. Waktu seolah-olah mulai berputar lebih cepat. Jam di tangan Haruto berputar mundur dengan sendirinya.
“Ada sesuatu yang tak beres,” kata Haruto. “Kita harus pergi.”
Setelah meninggalkan sekolah, Haruto dan Silvia berjalan menuju sebuah tempat yang jauh dari keramaian—Perpustakaan Waktu, sebuah tempat tersembunyi yang dikenal hanya oleh sedikit orang. Tempat ini dipenuhi oleh buku-buku kuno yang memuat pengetahuan tentang kekuatan ruang-waktu dan teknik manipulasi waktu. Itu adalah tempat yang tepat untuk mencari jawaban.
Di dalam perpustakaan, Haruto membuka sebuah buku tebal yang terbungkus debu. Halaman pertama membahas tentang Dimensi Waktu—konsep yang selama ini hanya ia pahami secara dasar, tetapi kini menjadi jauh lebih nyata. Ia membaca dengan cepat, mencoba menemukan petunjuk tentang bagaimana mengalahkan Erebus.
Terminologi:
-
Dimensi Waktu: Setiap lapisan waktu yang ada, yang berhubungan dengan aliran peristiwa dan kehidupan. Dimensi ini terdiri dari beberapa strata yang bisa dipengaruhi atau dilanggar oleh individu dengan kekuatan khusus, seperti Haruto.
-
Lapisan Waktu: Setiap tahap dalam aliran waktu, yang bisa berhubungan dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Lapisan ini bisa dipindahkan atau dihancurkan dengan kekuatan ruang-waktu.
Sementara Haruto sibuk membaca, Silvia melihat-lihat sekitar, merasakan keanehan tempat itu. Suasana yang sepi dan gelap, dengan buku-buku berisi pengetahuan yang kadang sulit dipahami, membuat Silvia merasa cemas. Namun, ia juga tahu bahwa tanpa pengetahuan ini, mereka tidak akan pernah bisa menghadapi Erebus dan musuh lainnya yang mungkin muncul.
“Haruto,” Silvia memanggil dengan suara pelan, “apa yang kita cari sebenarnya?”
Haruto menutup buku itu, menatap Silvia dengan tatapan serius. “Petunjuk untuk mengalahkan Erebus. Dia sedang berusaha mencapai Titik Nol, Silvia. Jika dia berhasil, dunia ini akan berhenti, dan kita semua akan terhapus dari sejarah.”
Silvia terdiam, menggenggam erat lengan Haruto. “Apa yang harus kita lakukan?”
Haruto menghela napas dalam-dalam. “Kita harus menemukan tempat Dimensi Kosong, sebuah tempat yang bisa memutuskan aliran waktu dan memblokir Erebus.”
Perjalanan mereka berlanjut. Mereka menyusuri kota yang tampak semakin tidak wajar. Waktu yang dulu bergerak teratur, kini semakin kacau. Beberapa kali, mereka melihat fenomena aneh—seperti orang-orang yang terjebak dalam satu momen waktu, atau peristiwa yang berulang tanpa alasan.
Setelah beberapa jam, mereka akhirnya sampai di sebuah Gerbang Dimensi yang tersembunyi di bawah tanah. Di depan pintu besar ini, Haruto merasakan adanya kekuatan yang luar biasa. Ini adalah Dimensi Kosong, tempat yang bisa memutuskan waktu dan menyelamatkan dunia dari kehancuran yang ditimbulkan Erebus.
Terminologi:
-
Dimensi Kosong: Sebuah ruang di luar aliran waktu, tempat yang digunakan untuk menghentikan atau mengisolasi efek dari perubahan waktu. Tempat ini hanya bisa dijangkau oleh mereka yang memahami cara untuk menyeimbangkan waktu, dan sangat berguna untuk memutuskan hubungan dengan entitas yang mencoba memanipulasi waktu secara berlebihan.
Haruto melangkah maju, memegang jam saku di tangannya, yang kini mulai bergetar, menandakan bahwa waktu telah mencapai titik kritis.
“Kita hampir sampai.” Haruto berbisik, berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Namun, ketika mereka mendekat, tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari balik gerbang.
“Tidak begitu cepat, Kunci Waktu.”
Itu adalah suara Erebus.











